Assalamuallaikum Wr.Wb.
Sekarang saya sudah memasuki semester 3 (masih ada 5
semester lagi untuk di tempuh), di semester ini saya mendapat mata kuliah yang
baru, termasuk mata kuliah softskill tentang “Internet & New Media”. Nah,
pada tugas softskill pertama ini saya diharuskan untuk membuat sebuah artikel
yang berkaitan dengan mata kuliah tersebut. Disini saya akan membahas tentang
teknologi animasi yang digunakan dalam pembuatan game Pro Evolution Soccer 2016
(PES 2016), sebelumnya saya akan membahas sedikit tentang apasih Internet &
New Media itu.
Internet & New Media itu sendiri adalah sebuah teknologi
atau media baru yang berfungsi untuk
memberikan kemudahan-kemudahan terhadap pekerjaan manusia. Dalam mata kuliah
ini, new media nya ditunjang oleh internet sebagai alat bantu nya.
Nah, sekarang saya akan masuk ke topik utama dari artikel
ini, yaitu teknologi animasi pada pembuatan Pro Evolution Soccer 2016. Game
yang dirilis oleh perusahan KONAMI tersebut merupakan game sepakbola yang
sangat digemari oleh kalangan remaja maupun dewasa sekarang ini. Pesaing game
sepakbola ini adalah game sepakbola buatan EA , yaitu FIFA 2016. Game ini sama-sama
memberikan efek visual, grafis, dan gameplay yang sangat nyata, mulai dari
lapangan, penonton, wajah pemain, hingga cuaca saat pertandingan di dalam
lapangan. Hal tersebut tak lepas dari perkembangan teknologi yang semakin
canggih. Bagaimana tidak, wajah pemain sepakbola yang sejatinya adalah nyata
dapat di visualisasikan dalam bentuk video game yang terlihat nyata juga.
Sebagai contoh untuk perbandingan, disini ada sebuah gambar yang menunjukan
wajah asli pemain sepakbola pada Real-Life dan wajah yang di visualisasikan
dalam video game.
Bisa dilihat gambar diatas, sangat mirip wajah yang nyata
dengan yang di visualisasikan. PES 2016 menggunakan teknologi 3D Face Scan
untuk membuat nya, teknologi ini dinamakan Fox Engine.
Apa itu Fox Engine?
Fox Engine merupakan sebuah mesin 3D Face Scan yang
digunakan untuk membuat visualisasi 3D pada video game, engine ini diluncurkan
oleh Kojima. Berikut ini saya sertakan link video proses scan face pada
pembuatan PES 2016.
Proses pembuatan nya diawali dengan pengambilan foto,
kemudian di lanjutkan dengan editing 3D FACE menggunakan fox engine editor.
Tanpa menghilangkan gameplay yg menarik dari PES versi
sebelumnya, konami resmi menambahkan fitur baru dalam PES 2016 selain bentuk
wajah yang kelihatan seperti asli, fitur tersebut adalah Dynamic Weather System
yang memungkinkan untuk mengubah cuaca pada saat pertandingan berlangsung. PES
2016 memberikan tantangan baru dengan Rain Weather (hujan) saat pertandingan
berlangsung, hal ini memungkin pemain terpeleset saat berusaha merebut bola
dari pemain lawan.
Nah, mungkin itu sedikit ulasan saya tentang teknologi
terbaru yang digunakan dalam pembuatan Pro Evolution Soccer 2016. Sebagai penutup disini saya sertakan screenshoot dari gameplay PES 2016
Wassalamuallaikum Wr.Wb
Source :
Logo DeFAT (Branding Jeans)
Logo SUPERSTAR FC (Futsal)
Logo SEGUNDA FC (Futsal)
Logo MUNKEE FC (Futsal)
Logo FNAD (Perusahaan)
Metode Greedy
Metode greedy adalah metode yang digunakan
untuk memecahkan persoalan optimasi, ada 2 macam persoalan optimasi, yaitu
maksimasi dan minimasi, artinya dengan metode greedy kita bemaksud mencari
solusi terbaik, yaitu solusi yang benilai minimum atau maksimum dari sekumpulan
alternatif solusi yang ada.
Metode greedy dipakai dalam masalah :
1. Optimal On
tape Storage Problem
2. Knapsack
Problem
3. Minimum
Spanning Tree Problem
4. Shortest
Path Problem
Contoh
:
Pada kasus penukaran uang, misalnya kita memiliki uang
senilai 50 dan akan kita tukarkan dengan uang koin, pecahan yang tersedia
adalah 2, 5, 15, 25. Jika kita mengharapkan agar pecahan yang kita miliki
seminim mungkin maka kita bisa menggunakan metode greedy dengan cara memilih
pecahan terbesar terlebih dahulu.
- Uang 50
- Pecahan 2,5,15,25
Dengan
metode greedy kita harus memilih pecahan terbesar terlebih dahulu yaitu 25,
kemudian selanjutnya menghitung sampai sesuai dengan uang yang kita miliki.
yaitu 25+25= 50 (2 koin)
yaitu 25+25= 50 (2 koin)
Ada
beberapa alternatif solusi pemecahan masalah diatas sebagai berikut :
50 = 2+2+2+2+...+2 (25 koin)
50 = 2+2+2+2+2+5+5+15+15 (9 koin)
50 = 5+5+5+5+15+15 (6 koin)
50 = 2+2+2+2+...+2 (25 koin)
50 = 2+2+2+2+2+5+5+15+15 (9 koin)
50 = 5+5+5+5+15+15 (6 koin)
50 = 5+5+15+25 (4 koin)
Dalam hal ini metode greedy berhasil mendapat kan hasil
maksimal secara global atau secara keseluruhan dengan mengambil koin yang
terbesar terlebih dahulu.
Namun ada kalanya metode greedy gagal mendapatkan solusi
optimal, hal ini juga dikarenakan oleh sifat metode greedy itu sendiri yang
memperhatikan keuntungan lokal(diawal) tanpa memperhatikan kemungkinan solusi
yang lain, contoh:
Uang yang ditukar sebesar 9
Pecahan yang tersedia 6,5,4,2, dan 1
Jika kita menukarkan uang tersebut dengan metode greedy maka
kita harus mengambil pecahan terbesar lebih dulu yaitu 6, baru kemudian kita
memilih pecahan berikutnya hingga berjumlah 9
9 = 6+2+1 (3 koin) sedangkan alternatif solusi 9 = 5+4 (2 koin).
Pada contoh diatas jelas terlihat bahwa metode greedy gagal memberikan solusi optimal.
9 = 6+2+1 (3 koin) sedangkan alternatif solusi 9 = 5+4 (2 koin).
Pada contoh diatas jelas terlihat bahwa metode greedy gagal memberikan solusi optimal.
DIVIDE
AND CONQUER
Divide and Conquer merupakan algoritma yang sangat populer di dunia Ilmu
Komputer. Divide and Conquer merupakan algoritma yang prinsip nya adalah memecah-mecah
permasalahan yang terlalu besar menjadi beberapa bagian kecil sehingga lebih
mudah untuk diselesaikan. Langkah-langkah umum algoritma Divide and Conquer :
- Divide : Membagi masalah menjadi beberapa sub-masalah yang memiliki kemiripan dengan masalah semula namun berukuran lebih kecil ( idealnya berukuran hampir sama ).
- Conquer : Memecahkan ( menyelesaikan ) masing-masing sub-masalah ( secara rekursif ).
- Combine : Menggabungkan solusi masing-masing sub-masalah sehingga membentuk solusi masalah semula.
Skema Umum Algoritma Divide and Conquer :
Procedure
DNC ( i,j : integer )
Var K : integer ;
If SMALL (i,j) then SOLVE (i,j)
Else begin
K
: = DIVIDE (i,j)
COMBINE
(DNC(i,k),DNC(k+1,j))
End if
|
Contoh Kasus :
Persoalan
Minimum dan Maksimum (MinMaks)
Persoalan
: Misalnya diketahui table A yang berukuran n eleman sudah berisi nilai
integer. Kita ingin menentukan nilai minimum dan nilai maksimum sekaligus di
dalam table tersebut. Misalkan tabel A berisi elemen-elemen sebagai berikut :
Ide dasar algoritma secara Divide and Conquer :
Nama : Reza Rizki Pradana
Kelas : 1IA25
NPM : 59414187